Kamis, 17 Mei 2018

Pecundang

Pelan... Ini sakit. Terlanjur menghujam apa yang terjadi. Sudah terlalu dalam rasa itu terpatri. Terasa perih, tersayat meninggalkan bekas luka. Yang tak tampak dan tak meneteskan darah. Hanya saja, mengalir... sedikit demi sedikit. Rasa sesal bercampur duka. Menghiasi kisah yang tiada sempurna.

Kalut... aku terlalu memaksakan yang telah kurasakan. Mencoba pelan dan berharap segalanya menawan. Luluh lantak, dan sekejap aku tergeletak. Mendadak aku harus siuman. Padahal, aku tak sedikitpun hilang kesadaran. Tapi ini memang paksaan. Harus, tanpa dalih tanpa alasan.

Kulepas...
Kutanggalkan...
Mimpi mimpi, serta harapan kosong yang berakhir dengan kekosongan pula. Aku menyerah pada nasib. Yang selama ini selalu kulawan. Meskipun strereotype melekat, membuat hati tersayat sayat. Aku tunduk...


Aku, kalah...

Tidak ada komentar: