Senin, 27 Juni 2016

Hepi part 1

Ya, setelah sekian lama. Tak kan tau lah apa rasa hati ini. Yang penting saya senang. Apa yang kamu katakan buat saya walau tanpa bertatap muka, sudah membuat saya senang kok. Terima kasih buat balasannya. Semoga doa saya buatmu dikabulkan oleh Allah SWT. Aamiin.

Minggu, 19 Juni 2016

Ramai

Mendadak menjadi merasa "I should not be here. There wasn't where I should belong at". Hehehe. Too much and too heavy to bear. Then... jadi semangat lagi buat cari recehan dan menyibukkan diri. Biar ada alasan "wah, aku ada acara di situ. Lain kali ya" dan cuman basa basi bahwa ga akan aku ikutan kaya gini.

Yaudin. Lapernya mendadak ilang. Itung itung diet. Massa otot yes. Lemak NO!!!

Jumat, 10 Juni 2016

Jauh

Ku kira dulu jarak antara Sleman - Temanggung sangatlah dekat. Rupanya amatlah jauh hingga aku tak mampu menjangkaunya.

Rabu, 08 Juni 2016

Mimpi

Aku bermimpi. Dan mimpiku nampak seperti nyata. Ya. Aku bermimpi tentangmu. Aku bermimpi aku mengunjungi rumahmu.

Namun rumahmu sedikit berbeda. Saat aku tiba di rumahmu, kau mengenalkanku pada sosoknya. Sosok yang kau tambatkan hati padanya. Sosok yang saat ini kau cinta dan ia mencintaimu. Tak ada aroma dendam darinya. Ataupun dariku. Kau mengenalkannya padaku. Dan kami saling bersapa. Lalu bercerita tentang bermacam macam hal.

Ada kalanya kami saling membantu dan mengingatkan saat berbicara. Aneh. Aku amat sakit bila melihatnya dalam pelukanmu. Ketika kalian saling mendekat dan tersenyum. Namun kali ini berbeda. Aku merasa sangat bahagia melihat kalian bersama.

Hingga pada suatu siang, kita mengantuk. Dan kita tidur di rumahmu. Kau tidur di kamarmu dengan koran sebagai penutup muka. Mungkin agar tidak silau. Kau menggunakan celana panjang batik berbahan katun. Dan kaos putih lengan pendek. Dan dia tidur di ruang tengah yang ada kasur di sana. Entah kenapa ada kasur di sana. Tapi disanalah ia tidur. Dan aku tidur di kamar sebelahmu yang seharusnya untuk orang tuamu.

Aku merasa mimpi sangat nyata. Bahkan aku tertidur dalam mimpiku. Aku merasakan tidur. Dan saat terbangun dari tidur dalam mimpiku, aku melihat ia masih dengan seragam kantor, namun dibuka. Ia memakai kaos putih. Dan hanya memakai bokser warna oranye. Ya ia melepaskan celana kantornya. Lalu aku menuju kamarmu. Kau masih berbaring sambil menutup mukamu dengan koran. Aku singkirkan pelan pelan koran yang menutupi wajah yang kurindukan itu. Kau tertidur dengan wajah yang sama ketika aku melihatmu tertidur. Polos dan apa adanya. Dengan sengaja aku menempelkan hidungku dengan hidungmu. Lalu kuelus layaknya seorang kekasih yang membelai cintanya. Kau kaget dan bersin. Dan wajahku penuh akan ingusmu. Hahahaha.... kau berlari tiba tiba mencari koran untuk menghapus ingus di wajahmu. Tapi tidak di wajahku.

Kau hampiri dia dengan buru buru dan membangunkannya. Kau bilang bahwa jam 6 nanti ada acara makan makan. Ia terbangun lalu merapikan bajunya. Memakai seragam kantor lagi. Dan kau sudah siap dengan sweater putih dan jeans hitam. Tak lupa kerudungmu yang berwarna biru tua kau pakai.

Sekilas beberapa saudaramu datang. Dan mereka menyapa cintamu dan mengobrol sejenak sebelum pergi. Namun tampaknya mereka menghiraukan aku. Atau mereka memandang sebelah mata padaku?

Cintamu tlah siap berangkat bersama mu. Dengan motor warna hitam entah apa merk yang dipakai. Namun sepertinya sejenis matic. Aku tanya padanya kemanakah kalian hendak pergi. Ia menyampaikan bahwa pabriknya telah mencapai kesepakatan dengan seorang klien. Dan akan ada acara syukuran makan makan kecil kecilan.

Mereka hampir berangkat yang kemudian aku teriaki bahwa mereka tidak memakai helm. Kau meneriaki aku untuk mengambilkan kalian helmnya. Ya, aku mengambil helm berwarna putih kekuningan dengan pelindung visor warna biru tua. Aku tau itu helm kekasihmu karena sebelumnya aku melihatnya ia memakai helm itu dalam mimpiku juga. Ya, kau membenarkan. Lalu kuserahkan helm itu padamu. Yang kemudian dipakai oleh kekasihmu.

Aku bertanya kemanakah helm mu? Aku melihat helm mu yang beewarna hitam. Trx bonusan dari motormu honda. Tapi ia ada di sepeda motor jupiter x warna merah. Tergantung begitu saja. Aku coba ambilkan untukmu. Tapi tiba tiba ibumu pulang dengan supramu yang warna merah. Dan kau meminta helm putih yang beliau bawa untuk kau pakai. Aku mencoba menyapa beliau. Namun tak ada reaksi. Beliau seperti mengacuhkan aku. Dan kalian berangkat ke acara.

Sekejap aku tersadar. Aku siuman. Tepat pukul 8.12. Dan aku melihat layar smartphone. Pesan darimu kau sudah sampai di kantormu pada pukul 7.57.

Ya. Aku tertidur pagi ini pukul 7.27. Tepat setelah aku mengirimkan pesan agar kau hati hati di jalan saat ke kantor. Hanya 30 menit. Tapi... aku merasakan hal yang amat nyata dalam tidurku. Hal yang terjadi lebih dari 30 menit. Hal yang tak semua detail aku beberkan di cerita ini.

Ini bulan suci Ramadhan. Allah Subhana Wata'ala mengunci syaiton dalam nerakanya. Apakah mungkin syaiton yang merasuk pikiranku.

Mungkinkah????

Ataukah????

Allah memberikan pesan tersirat???
Jawaban atas doaku selama ini???

Atas segala hal yang aku pertanyakan soal masa depan???

Tak sadar susasana hatiku mendadak menjadi biru haru. Aku hancur dalam kepingan jiwa yang rapuh. Namun... lihatlah. Mereka bahagia. Mereka pasangan yang saling mencintai. Aku sakit namun aku tersenyum. Dan bulir air mataku tak sengaja menetes. Dan wajahku menjadi sangat basah dalam senyuman.

Mimpi, atau...

Madiun
9 Juni 2016.

Kamis, 02 Juni 2016

Refleksi

Aku sinar yang tidak padam
Auraku terasa walau malam tiba
Dalam pantulan benda langit aku ada
Masih berfikir tuk mengerti semua
Bukan alasan yang aku minta
Kepastian akan engkau yang bahagia
Jangan berfikir aku menerima dusta
Bermuka manis penuh pesona
Ku paham tentang muka dua
Atau hal yang terpantul dari cahaya
Mataku dua adanya
Cerminku beribu banyaknya