Kamis, 02 Juli 2015

Menuju serius part III

Dan akhirnya...
Segalanya menjadi sangat serius. Setelah semua hal yang membuat kehidupan tidak begitu serius, akhirnya kini bisa fokus untuk serius.

Serius... apa itu?
Serius sendiri yang dimaksud di sini bukanlah suatu grup band. Tapi lebih kepada sikap akan keadaan sekitar. Ya, benar bila segalanya sudah sangat amat serius. Paling tidak, dealine ada di depan mata. Parahnya ini sudah bukan deadline lagi. Tapi merupakan injury time atau losstime dalam istilah sepak bola.

Setelah semua dilewati, maka tipikal inilah diriku. Seorang yang hanya bisa serius apabila dalam keadaan terdesak. Terdesak karena keadaan adalah hal yang lumrah. Yang salah adalah terdesak akibat kesalahan sendiri.

Itu saja sudah...
Postingan kali ini tidak lucu.
Begitu pula sebelumnya.

Asudahlah :)