Sabtu, 03 Februari 2018

استخارة (Istikhoroh)

Bimbang....
Tatkala hati dirundung banyak sekali pilihan. Dalam kehidupan ini, semua layaknya kisah bercabang. Layaknya sungai dan anak anaknya. Berawal satu, bisa memecah ke segala arah. Menjadi alur lain yang memiliki kisah sendiri sendiri. Namun, terkadang pula bisa jadi jalur yang berbeda memiliki akhir yang sama. Itulah yang aku pahami sebagai takdir. Dan anak sungai sebagai pilihan yang bermetamorfosa menjadi sebuah ketentuan.

Ya, sebuah qada dan qadar. Begitu aku memahaminya. Sehingga, aku tak menyalahkan Tuhan atas apa yang menjadi ketentuan dan takdirNya. Aku bisa saja mendapatkan mangga di pohon tetangga dengan mengambilnya begitu saja. Namun, tak sulit juga bagiku untuk meminta ijin baik baik untuk memetiknya. Keduanya, menjadikanku memiliki mangga itu. Itulah takdir. Dan pilihan untuk memilikinya adalah sebuah ketentuan. Hanya saja, berkah lah yang menjadikan beda.

Ada istilah rezeki tak akan kemana, atau jodoh sudah digariskan. Betul adanya. Namun, perlu diingat adalah kita diberikan kesempatan untuk merubahnya. Kita diberikan free will untuk berkehidupan. Tapi juga tidak berlaku pada beberapa hal. Misalkan, kamu tidak bisa memilih oleh rahim siapa kamu lahir di dunia ini. Pada intinya, bagi yang sudah terlanjur hidup, maka syukurilah saja. Sisanya, perjuangkan.

Lagi-lagi soal pilihan. Ya, kita selalu dihadapkan dalam pilihan. Buruk atau tidak, kita bisa gunakan akal ini untuk memilih. Namun, akal saja terkadang tak cukup untuk memutuskan dalam suatu pilihan. Untuk itu, Tuhan pun sudah memberikan solusi untuk yang menginginkan kemantapan hati. Istikhoroh, ibadah sunnah. Shalat. Yang mudah. Untuk mendapatkan kemantapan hati atas segala pilihan yang akan kita ambil. Keputusan, yang akan kita jalani. Dan cerita bercabang, yang kita akan lalui.

استخارة 😊